Kenapa Harus Susu Formula

Alhamdulillah, istriku hamil lagi, itu baru kita ketahui pada awal November 2008, usia kandungan menurut USG sekitar 7-8 minggu. Senang tapi agak sedih juga, soalnya anak pertama kita Kinan (lengkapnya Athallah Kinaryosih Anandhry) baru berusia 1 tahun 10 bulan, rencananya kita berikan susu ASI sampai dia berumur dua tahun, trus kata si dokter, pemberian susu ASI kepada Kinan harus dihentikan karena pemberian ASI pada ibu hamil dapat menyebabkan kontraksi.Karena pada saat menyusui akan keluar hormon apa gitu…aku lupa…, pokoknya bisa menyebabkan kotraksi.

Mulai deh, kita buat program menyapih si Kinan…mula2 kita siapkan pengganti susu ASI buat si Kinan, secara anak ini alergi susu dan turunannya (alergi laktosa), yang kita ketahui ketika anak ini masuk RS akibat diare pada saat dia berumur 4 bulan. Tapi sejak usia satu tahun sudah kita coba perkenalkan susu formula sebagai tambahan, tetapi dari semua varian susu yang kami beli, baik susu formula khusus bayi, susu bubuk biasa, sampai susu cair, dia paling suka susu Milkuat dan Milo Three In One. Susu formula yang mahal2 dia ngak suka….Otomatis, semua kebutuhan susu dipegang oleh susu ASI dari ibunya. Dan Alhamdulillahnya susu ibunya Kinan ini lancar, pokoknya si Kinan tuh addiction of ASI lah. Apalagi kalo mau tidur, tidak pernah namanya tidur tanpa ngenyot ASI dulu, selalu ngenyot. Nah tiba2 harus disapih…guawat….bingung….kasihan….

Dari proses pencarian susu pengganti saja sudah bingung, ternyata, setelah baca2 dan denger2 dari berbagai sumber kami simpulkan yang terpenting dari susu itu adalah kandungan kalsiumnya yang tinggi, tidak ada yang lain. Sehingga kami beranggapan bahwa semua susu formula yang dijual dengan janji2 yg menakjubkan hanyalah bualan marketer2 belaka yg berkepentingan untuk meningkatkan sales produk yang mereka jual. Sepengetahuan kami, baik dari film maupun sodara yang tinggal di luar negeri, mereka disana mengkonsumsi susu segar (susu cair), bukan susu formula. Susu segar ini (susu cair yang dipasteurisasi) sudah boleh diberikan kepada anak yang berumur diatas 1 tahun. Jadi disana tuh susu formula ngak laku…

Tambahan lagi, ternyata susu bubuk tuh sudah kehilangan sebagian besar kandungan alami bermanfaat yang ada pada susu segar, sehingga kontent2 tambahan seperti kalsium, DHA, AA dan banyak lagi merupakan tambahan yang bersifat kimiawi tambahan. Secara awam saja kita sudah tahu yg namanya bahan2 kimia tambahan kan ngak bisa dijamin kehalalan tyoyibannya ya….namanya juga rekayasa kimia.

Intinya, kalo mau memberi susu ke anak ya ASI….kalo sudah diatas satu tahun boleh ditambah dengan susu murni, bukan susu formula yang mengandung seabrek feature canggih. Cukup susu murni + makanan-makanan yang bergizi, seperti sayuran hijau dan buah-buahan.